hhhhmmmm......pas membaca kata-kata needs and wants, jadi teringat konsep marketing di bangku kuliah dulu. masih terngiang perkataan Prof. Martani Huseini, klo ingin menjadi seorang marketer handal, harus benar-benar memahami konsep needs and wants ini. banyak literatur yang menjelaskan konsep-konsep marketing, dan pada akhirnya lebih menitikberatkan pada konsep ini dan berujung di konsep ini juga. sebenarnya masih banyak konsep-konsep marketing lainnya yang penting jg untuk dipahami jika ingin menjadi seorang marketer yang handal. tapi sayangnya saya belum bisa membuat coretan yang lebih mendalam tentang konsep-konsep marketing tersebut.
pada dasarnya needs (red: kebutuhan) dan wants (red: keinginan) melekat erat di setiap manusia dibumi ini, bahkan makhluk-makhluk hidup lainnya pun memiliki kebutuhan dan keinginan. tapi sayang nya banyak sekali orang-orang yang sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan tersebut. padahal setiap hari kita selalu menjalaninya. klo kita tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan tersebut, kemungkinan kita jg kurang bisa menentukan dengan baik mana yang lebih prioritas dalam pengeluaran. (loh kok jd kayak perencana keuangan yah?.. hehehehe..)
sebenernya apa sih perbedaan antara kebutuhan dan keinginan itu?
kebutuhan yah.... eeemmmmm.... sepemahaman saya, kebutuhan itu merupakan segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh setiap orang untuk mempertahankan hidup dan berkembang. yang terpikirkan ada 2 hal, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. simple nya kebutuhan jasmani itu seperti pangan, sandang, papan, dan juga kebutuhan-kebutuhan yang bersifat material. klo kebutuhan rohani itu, lebih bersifat immaterial seperti rasa aman, kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri dan juga keyakinan terhadap keEsaan Tuhan (red: agama).
naahh.. klo keinginan itu.... eemmmmm... menurut saya keinginan merupakan turunan dari kebutuhan, yang bisa menimbulkan tingkat kepuasan yang berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada penafsiran orang tersebut. karena keinginan orang yang satu dengan keinginan orang yang lainnya berbeda-beda. bahkan jika ada saudara kembar pun punya keinginan yang berbeda. dan akhirnya tingkat kepuasan yang dicapainya pun berbeda dalam menilai suatu keinginan.
mungkin sekedar memberikan contoh,
kebutuhan semua orang adalah makan. tapi.... dalam pemenuhan kebutuhan makan tersebut bisa berbeda-beda tergantung orang nya. ada yang memilih makan nasi + soto, ada yang memilih makan gado-gado, dan ada juga yang memilih makan beef steak. naahh.. pilihan-pilihan tersebut bisa di kategorikan sebagai keinginan.
lalu ada juga kebutuhan tempat tinggal, dan orang-orang jg berbeda-beda dalam memilih tempat tinggal tersebut, ada yang memilih model rumah yang minimalis, artistik, atau rumah yang mewah. dan skali lg pilihan-pilihan tersebut adalah keinginan, tp... pemenuhan keinginan tersebut hrs diiringi dengan kemampuan financial jg..
dan masih banyak contoh-contoh yang lainnya...
dan ujung-ujungnya pun, mau tidak mau, suka tidak suka, kebutuhan dan keinginan itu harus kita pahami betul agar kita tidak terjebak pada masalah financial dan makna kesejahteraan. minimal kita bisa mengetahui dimana kemampuan kita dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut..
yang pasti kita harus terus bersyukur pada Tuhan YME atas nikmat-nikmat yang telah diberikannya dan berusaha dalam menjalani hidup yang penuh dengan kebutuhan dan keinginan.